Minggu, 22 Oktober 2017

ATH-THIBAQ DAN AL-MUQABALAH الطباق والمقابلة



MAKALAH
BALAGHAH 2
(ATH-THIBAQ DAN AL-MUQABALAH)الطباق والمقابلة

OLEH
KELOMPOK IV :
HATIMUL HISOM                          : 151.142.002
AINUL YANTI                                 : 151.142.022
MARDIATUN THOYYIBAH        :151.142.027

SEMESTER/KELAS : VI/A



JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA ARAB
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
MATARAM
2017


KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga makalah yang bertema “(Ath-Thibaq Dan Al-Muqabalah)الطباق والمقابلة ” dapat terselesaikan tepat waktu. Sholawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada baginda  Nabi besar Muhammad  saw, yang telah membawa kita dari zaman jahiliyah menuju zaman islamiyah yakni Addinul Islam.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Balaghah 2 Tahun Akademik 2016/2017. Dalam penyusunan makalah ini banyak pihak yang telah membantu, baik secara langsung maupun tidak langsung yang tidak dapat disebutkan satu-persatu. Oleh karena itu, penyusun mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu tersebut baik yang secara langsung maupun tidak langsung.
Penyusun berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk kita semua. Penyusun pun menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan maupun kesalahan, seperti kata pepatah “ tak ada gading yang tak retak “ karena Penyusun hanya manusia biasa yang masih perlu banyak belajar. Oleh karena itu, Penyusun mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk penyusunan makalah di masa depan yang lebih baik lagi.


Mataram, 19 Maret 2017
Penyusun,

Kelompok IV
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................ ii..
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang................................................................................... 1..
B.     Rumusan masalah............................................................................... 1
C.     Tujuan................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
A.    Ath-Thibaq (الطباق) ............................................................................. 2
B.     Al-Muqabalah (المقابلة)......................................................................... 3
BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan.......................................................................................   5
DAFTAR PUSTAKA




 


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang

B.     Rumusan Masalah
1.      apa yang di maksud dengan ath-Thibaq?
2.      Apa yang di maksud dengan al-Muqabalah?
C.     Tujuan
1.      Untuk mengetahui maksud dari ath-Thibaq.
2.      Untuk mengetahui maksud dari al-Muqabalah.














BAB II
PEMBAHASAN
A. Ath-Thibaq (الطباق)
1.      Pengertian ath-Thibaq (الطباق)
Ath-thibaq yaitu mengungkapkan suatu lafaz (kata) dengan diiringi penyebutan antonimnya (lawan kata) dalam suatu kalimat.
2.      Macam-macam ath-thibaq (الطباق)
Ath-thibaq terbagi menjadi dua bentuk, yaitu:
1)      Tibaq al-ijab (طباق الايجاب)
Yaitu pengungkapan suatu lafaz dengan diiringi penyebutan antonomnya dalam suatu kalimat dan keduanya disusun dari kalimat yang tidak di dahului nafy dan nahy.
Contoh-contoh:
هل يستوى البخيلُ والكريْمُ
“apakah sama orang-orang yang bakhil (kikir) dengan orang yang pemurah”
وتحسبهم ايقاظا وهم رقود
“dan kamu mengira mereka itu bangun padahal mereka tidur…” (QS. Al-Kahfi [18]:18)
Contoh sabda Rasulullah SAW.
خيرُ المالِ عينٌ ساهرةٌ لعينٍ نائمةٍ
"Sebaik-baik benda adalah mata air yang mengalir bagi mata tertidur.”
Dari contoh bentuk pertama ditemukan beberapa lafaz yang diiringi penyebutan antonimnya dalam suatu kalimat, yakni lafaz البخيل denganالكريم  ,  ايقاظا dengan رقود, ساهرة dengan .نائمة
2)      Thibaq as-Salb (طباق السلب)
Yaitu pengungkapan suatu lafaz (kata) yang diiringi penyebutan antonimnya (lawan kata) dalam suatu kalimat sekalipun keduanya terbentuk dari susunan lafaz fi’il yang sama tetapi salah satu dari kedua fi’il didahului nafy atau nahy.
Contoh dalam al-Qur’an:
يستخفون من الناس ولا يستخفون من الله
“mereka bersembunyi dari manusia, tetapi mereka tidak bersembunyi dari Allah…” (QS. An-Nisa’ [4]: 108)
Contoh dalam al-Qur’an:
قل هل يستوى الذين يعلمون والذين لا يعلمون إنّما يتذكر أولوا الألباب
“…Katakanlah: apakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui, sesungguhnya ;orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran.” (QS. Az-Zumar:9)
Dari contoh bentuk kedua ditemukan beberapa lafaz yang disebutkan dengan antonimnya, dimana keduanya terbentuk dari susunan lafaz fi’il yang sama tetapi fi’il yang satunya tidak didahului nafy atau nahy  dan yang satunya lagi didahului nahy atau nafy, yakni pada lafaz  يستخفون dengan لا يستخفون dan يعلمون dengan لا يعلمون.
B.     Al-Muqabalah (المقابلة)
1.      Pengertian Al-Muqabalah (المقابلة)
Al- Muqabalah adalah dua lafaz (kata) atau lebih dalam suatu kalimat lalu diiringi (diikuti) dua lafaz lain yang merupakan antonim dari dua lafaz pertama yang disebutkan secara beriringan.
Al-Muqabalah juga berarti dua lafadz atau lebih dalam suatu kalimat kemudian diikuti oleh dua lafadz atau lebih yang berlawanan artinya.
Dalam pembahasan lain, juga dijelaskan bahwa Kata ‘ المقابلة ’ merupakan mashdar dari kata ‘ قابل ’. Wazan kata ini adalah مفاعلة yang biasanya bermakna ‘ مشاركة ’. Dalam terminology ilmu balâghah muqâbalah adalah
أن لترتيب على ذلك يؤتى بمعنين متوافقين أو أكثر ثم يؤتى بما يقابل
“Muqabalah adalah mengemukakan dua makna yang sesuai atau lebih kemudian mengemukakan perbandingannya dengan cara tertib”
Contoh-contoh:
لِكِيْلاً تَأسُوهُ عَلَي مَا قَا تُكُمْ وَلاَ تَفَرَّحُوْا بِمَا آتَاكُمْ
Kami jelaskan yang  sedemikian itu supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang diliput dari kamu, dan supaya jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu” (Q.S. Al-Hadid:23)
Dari contoh diatas, menunjukkan pada sifat yang berlawanan yaitu lafaz تأسُوا  (dukacita) dan تَفْرَحُوا  (gembira) dan lafaz  مَافَاتَاكُم  (apa yang luput dari kamu) dan بِمَاآتَاَكُمْ (apa yang diberikan kepadamu).
 اِنَّكُمْ لَتَكْسُرُوْنَ عِنْدَ الفَزعِ وَتَقِلُّونَ عِنْدَ الطَّمَعِ
“ Sesungguhnya kalian menjadi banyak ketika tidak di harapkan, namun kalian menjadi sedikit ketika diharap-harapkan.
Dalam kalimat tersebut terdapat dua lafaz yang berlawanan yakni لَتَكْسُرُوْنَ (banyak) dan تقلُّونَ (sedikit) serta عِند الفزع (tidak diharapkan) dan عِند الطَّمَعِ (diharap-harapkan).
Firman Allah swt dalam Alquran:
 ويحل لهم الطيبات و يحرّم عليهم الخبائث
“Dan Allah menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka yang buruk.” (Q.S. Al-A’raf :157)
Seorang penyair bertutur:
ما أحسن الدين والدنيا إذا اجتمعا # وأقبح الكفر والإفلاس بالرجل        
Alangkah indahnya agama dan dunia, bila keduanya terpadu, Alangkah buruknya kekufuran dan kemiskinan, bila ada pada diri seseorang.”


BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Al- Muqabalah adalah dua lafadz atau lebih dalam suatu kalimat kemudian diikuti oleh dua lafadz atau lebih yang berlawanan artinya.
Dalam pembahasan lainnya juga dijelaskan bahwa Kata ‘ المقابلة ’ merupakan mashdar dari kata ‘ قابل ’. Wazan kata ini adalah مفاعلة yang biasanya bermakna ‘ مشاركة ’. Dalam terminology ilmu balâghah muqâbalah adalah
أن لترتيب على ذلك يؤتى بمعنين متوافقين أو أكثر ثم يؤتى بما يقابل
“Muqabalah adalah mengemukakan dua makna yang sesuai atau lebih kemudian mengemukakan perbandingannya dengan cara tertib”


DAFTAR PUSTAKA

Mamat Zaenuddin,Yayan Nurbayan.2007.Pengantar Ilmu Balaghoh.Bandung: Refika Aditama.
Supriadi. 2012. Pengantar Ilmu Balaghoh. Jakarta : Tunas Ilmu.
Balaghatul Wadhihah 
Jauharul Maknun 


2 komentar:

  1. tibaq haqiqi dan tibaq majazi tu apa pulak...

    BalasHapus
  2. maaf,tuliasan ayat Alqur'an salah di suroh Alhadid ayat 23

    BalasHapus